Dalam konsep Pengendalian Hama Permukiman, perlu terlebih dahulu ditanamkan pengertian bahwa “Suatu populasi hama tidak mungkin dapat diberantas habis (eradikasi total), kecuali jika didalam suatu lokasi yang terbatas dan benar-benar terisolasi dari populasi-populasi hama lainnya”. Selama area kerja yang kita hadapi masih berupa lingkungan yang mempunyai hubungan bebas secara fisik, biologis, serta sosial ekonomis dengan lingkungan sekitarnya, maka seyogyanya kita mengambil pendekatan pengendalian populasi hama, bukannya eradikasi.
Dengan berpedoman kepada pertimbangan tersebut, kita dapat memilih cara-cara apa yang akan digunakan, disesuaikan dengan species hama yang akan ditindak, serta dengan situasi dan kondisi setempat. Jika hal ini dapat dipahami, maka streategi dan taktik Pengendalian Hama Permukiman di berbagai lokasi atau lingkungan permukiman tidak akan selalu sama.
Dalam hubungan ini, maka informasi menyeluruh tentang hama sasaran serta keadaan setempat perlu dikuasai apabila hasil optimal ingin dicapai. Idealnya, urutan langkah seperti berikut inilah yang harus diikuti, dengan istilah 5M :
- Mengetahui identitas hama
- Mengetahui sifat dan cara hidup (bioekologi) hama sasaran
- Memilih alternative cara pengendalian
- Memilih Pestisida
- Menentukan cara aplikasi
Kiranya dapat disimpulkan bahwa praktek Pengendalian Hama Permukiman sebenarnya memerlukan latar belakang pengetahuan yang luas. Program pengendalian hama yang konsepsional berdasarkan kaidah-kaidah Ekologi merupakan atribut bagi para Pest Control Operator yang bertanggung jawab. Melalui berbagai tinjauan, akhirnya terlahir konsep Pengendalian Hama Terpadu (Integrated Pest Management) untuk melakukan pengendalian hama permukiman dengan mengacu pada kaidah dasar pengendalian hama secara bijaksana.
Diantara jenis-jenis hama yang ada di lingkungan kita, kelas Insekta merupakan hama utama di industri Pest Control selain tikus (mice & rat). Kelas Insekta yang penting diketahui bagi dunia Pengendalian Hama Permukiman, antara lain :
- Ordo Blattodea atau ordo Dictyoptera (kecoa/lipas)
- Ordo Dyptera (lalat dan nyamuk)
- Ordo Hymenoptera (semut, tawon, dan lebah)
- Ordo Siphonaptera (pinjal)
- Ordo Hemiptera (kepinding/kutu busuk, kepik)
- Ordo Isoptera (rayap)
- Ordo Coleoptera (kumbang)
- Ordo Lepidoptera (ngengat), dan
- Ordo Psocoptera (kutu buku)